Selasa, 19 April 2011

♥ Semua Tentang Kita ♥

Senin 15 November 2010,, aku inget banget kamu ngirim sms pertama yg bertuliskan "HALO". tadinya aku cuek karna saat itu aku masih punya cwo. Tak di sangka kamu pun masih punya cwe yg sangat sayang sama kmu . Tapi lama2 kita semakin dekat dan sering sekali berbagi cerita. Dan kmu kmu selalu ngehibur aku klo aku lg ada masalah sma cwo aku, bahkan keluarga aku. Entah, saat itu aku merasa nyaman bgt. Tp aku sadar klo kmu syg bgt ma cwe kmu .

Kamis 19 November 2010,, tak di sangka cwo yg sangat aku sygi tega memutuskan hubungan kami. Padahal dia yg sebelumnya ngajak balikan. Hatiku hancur tapi kmu yg slalu ada buat aku dan ngehibur aku. Lama2 aku semakin tertarik sama kmu. Tapi aku selalu nganggep perasaan aku ini hanyalah sebatas mimpi klo aku bs sama kmu. Aku slalu berpikir klo aku cuma bkal bkin hncur hubungan kmu sma cwe kmu aja. Tapi kita justru semakin sering ketemu di rumah Tata.

Minggu 28 November 2010,, pertama kalinya kmu ngmng kangen sama aku .

Kamis 2 Desember 2010, aku ngasih boneka couple yg aku bikin sendiri buat kmu.

Sabtu 4 Desember 2010, pertama kali aku dateng ke rumah mu dan saat itu aku janji mau buktiin klo ngga semua cwe itu jahat dan matre.

Minggu 5 Desember 2010, aku inget bgt setelah aku pulang lomba mading di unsoed aku nemuin kmu di rumah temen kmu. dan aku inget itu pertama kalinya kmu ngerokok di depan aku. Dan jadi cuek bahkan ngga mau ngmng ma aku. Sehari setelah itu kmu jelasin ternyata kmu jealous krna aku cuekin kmu dan aku ngbrol trus sama temen kmu . Tapi aku heran padahal saat itu kmu masih punya cwe.

Senin 6 Desember 2010, ngga nyangka kmu di putusin sama cwe kmu . Aku bingung antara sedih dan seneng. Tapi aku ngga mungkin seneng krana aku ngrasa aku yg udah bikin hubungan kalian berakhir. Tapi aku inget janjinya cwe kmu klo aku harus jagain kmu dan gantiin posisi dy di hati kmu. Serta aku ngga boleh nyakitin kmu. Padahal sebenarnya sebelum itu aku udah pengen bgt ngehindar dr hidup kmu. Tapi entah sulit bgt dan aku ngga bisa nglakuin itu ktrna tanpa sadar aku mulai syg sama kmu.

Rabu 8 Desember 2010, jam 08.03.54 p.m. aku menerimamu untuk menjadi kekasihku, awalnya aku ragu sama perasaan kamu. Kamu membiarkanku masuk dalam hidupmu. tapi keraguan itu seketika lenyap karna rasa sayangku ke kamu. Berartinya kamu dalam hidupku membuatku tegar atas hidupku yang sangat miskin kasih sayang.

Sabtu 11 Desember 2010, adalah malam minggu pertama sekaligus nge-date pertama kita. Kamu ngajak aku ke "Cinta Alam". Di tempat indah dan nyaman itu, kamu labuhkan pelukan dan kecupan kening pertama kamu untukku. Nyamannya aku saat itu.

Minggu 12 Desember 2010, adalaj jalan pertama kita ke "Kebun Strawberry" pake motorku. Aku inget banget di jalan kita ngeluh terus karna kondisi jalan yang terlalu rusak. Dan kita sebut jalan itu "Jalan Neraka" :). Kita serasa bebas menikmati sepanjang perjalanan itu. indahnya hari itu, walau kita jalan nggak cuma berdua tapi sama Intan and Aim.

Pulangnya kita makan di tantene. aku ngelakuin suatu hal, tapi malah dibilang bahan lawakan buat kamu, sampe kamu cerita ke Tata. Sampai2 aku di ecein "tantene ngelawak" Hhe.

Di malam tahun baru, kita nggak bisa rayain berdua. karna kamu harus pergi ke Jogja :(

Sekitar bulan Januari 2011, kita pergi ke Lokawisata Baturraden, kita muter2 terus makan sate. Hhe

Jum'at 7 Januari 2011, kita pergi ke Ledeng, dan disana kamu nyeritain rahasia kamu waktu di jogja, kamu juga bilang, kalo kamu baru pernah cerita ke aku. Makasih ya udah percaya sama aku, sampe sekarang aku nggak cerita ke siapapun.

Senin 31 Januari 2011, nggak nyangka aku dapet kabar kalo kamu nyium pipi kakak kelas kamu. Kamu bulang, kamu ngelakuin itu karna sebagai tanda terimakasih karna dia udah ngasih perhatian ke kamu saat aku nggak ada. Jujur perasaan aku hancur banget saat itu. Apa kamu tau itu? Tapi entah kenapa, ngga terkilas dipikiran aku kalo aku bakal mutusin kamu. sebab aku juga pernah janji ke kamu kalo aku bakal buktiin kalo semua cewe itu nggak jahat.

Kamis 3 Februari 2011, pertama kalinya kamu dateng ke rumah aku. Kamu jelasih semua ke aku. saat itu aku liat kalo kamu nggak mau putus sama aku.Akhirnya aku memutuskan buat ngelanjutin hubungan ini. Dan kamu juga janji banyak sama aku. Semakin lama kita semakin deket banget, jarang banget berantem.

Jum'at 1 April 2011, aku ngajak kamu ke tempat asalku, ke bendungan, dan ke tanah kelahiranku. Aku ceritain semua masa lalu aku. Dan itu semua baru aku ceritain sama kamu. Kita jadi semakin ngerti keadaan kita masing-masing, tapi kamu nggak nunggalin aku dan masih terima keadaan aku.

Jum'at 8 Apri 2011, adalah hari yang sangat spesial. Kamu Ultah dan hubungan kita udah 4 bulan.Aku siapin kado yang indah buat kamu seyang sengaja aku siapin 1 bulan. Aku sengaja jailin kamu kalo aku bakal ninggalin kamu ke Cilacap, dan kamu percaya. Hhe. dengan bantuan Tata and Filly, aku bikin kado yang gede berbungkus kertas kado putih, tapi ternyata isinya cuma 5 permen "Kiss" yang terakhir itu tulisannya "Happy birtday" sama "meth Ultah". Lalu kamu dateng ke rumah tata. Dengan sabar kamu buka kado itu. Saat lagi asiknya kamu buka kado itu, aku dateng dari belakang sambil bawa kue black forest buat kamu sambil ngucapin "SURPRISE". Kamu kaget, dan muka kamu merah entah seneng ato gemes karna aku udah jailin.Hhe. Lalu aku suruh kamu tiup lilin itu , dan akhirnya kamu tiup sambil sebelumnya ngucapin a wish "Semoga sayang makin sayang sama aku, dan kita bakal sama-sama terus". seneng banget aku kamu ngomong itu di depan aku. Malamnya kita jalan barenga Tata and Mba Alen. Sampe2 kita pulang jam 11 malem. Seneng banget \(^o^)/

Kamu cinta pertama aku, kamu juga pernah ngomong kalo aku cinta pertama kamu. aku semakin yakin sama kamu, meski agama kita beda, tapi inget nggak? Kita pernah janji kalo kita bakal saling setia dan nggak ninggalin satu sama lain. Kmu juga pernah ngomong kalo kamu pengen kita pisah karna agama ato maut. Kamu juga pernah ngomong, kalo misalnya kita putus, kamu nggak bakal pacaran sampe lulus SMA nanti. Itu udah bikin aku cukup bertahan sama kamu. Aku mohon, dan aku harap kamu nggak berubah, tetep kamu jadi kamu yang dulu. Aku sayang kamu.....

My First Love :')

Minggu, 14 Maret 2010

Legenda Bintang Kutub


Di langit malam yang gelap, ada sebuah bintang yang tak pernah berpindah. Orang-orang menyebutnya Bintang Kutub. Bintang ini dapat menjadi pedoman untuk menetukan arah bagi para pelaut dan nelayan di laut lepas. Di India, bintang ini disebut Bintang Dhruva.
Mengapa demikian? Begini ceritanya…

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak bersama Dhruva. Ia tinggal di tengah hutan bersama ibunya. Ibu Dhruva bernama Ratu Suniti. Ya! Dhruva memang putra mahkota seorang raja! Ayahnya bernama Raja Uttanapada.

Seharusnya Dhruva dan ibunya tinggal di dalam istana. Tapi, karena kedengkian seorang kerabat istana yang ingin anaknya kelak menjadi raja, Dhruva dan ibunya di usir dari istana.
Dalam kehidupannya, Dhruva sangat merindukan ayahnya. Tapi, tiap kali Ratu Suniti menghiburnya,

"Dhruva, anakku," kata Ratu Suniti. "Ada seorang ayah yang sangat menyayangimu. Kelak suatu hari nanti, kau akan bertemu dengannya."
"Siapa dia , Bu?" tanya Dhruva.
"Dia adalah Dewa Wishnu," jawab Ratu Suniti.
"Kapan saya bisa bertemu denganya, Bu?" tanya Dhruva lagi.
"Nanti, bila kau sudah dewasa dan menjadi orang yang bijaksana," sahut Ratu Suniti sambil membelai kepala Dhruva.

Dhruva termenung. Ia benar-benar merindukan seorang ayah! Beberapa bulan yang lalu, ia memang pergi ke istana. Tapi ia tidak bertemu dengan ayahnya. Ia malah bertemu dengan Suruchi, kerabat istana yang dengki itu. Suruchi langsung mengusir Dhruva. Dan dhruva pun kembali ke hutan.

"Saya tidak mau menunggu sampai jadi dewasa dan bijakasana, Bu," kata Dhruva kemudian. "Saya ingin bertemu dengan Dewa Wishnu sekarang."
Ratu Suniti mengetahui betapa kuatnya keinginan Dhruva.

"Anakku Dhruva," ucap Ratu Suniti akhirnya. "Kalau kau memang ingin bertemu Dewa Wishnu, pergilah. Tapi ingat, segera kembali ke sini begitu keinginanmu berkurang walau cuma sedikit."
Dhruva sangat berterima kasih atas kebijaksanaan ibunya. Ia kemudian pamit, lalu meninggalkan ibu dan gubuknya. Ia terus melangkah makin jauh masuk ke dalam hutan. Ya! Dhruva memang sangat ingin bertemu Dewa Wishnu! Berhari-hari Dhruva berjalan, tapi ia belum juga bertemu Dewa Wishnu.

Pada suatu malam, Dhruva merasa sangat lelah dan lapar. Ia berbaring di bawah sebuah pohon besar. Di tengah kegelapan itu, ia melamun. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sedih dan kesepian tanpa dirinya. Tapi keinginan Dhruva tak pernah berkurang sedikit pun. Dan dalam kegelapan itu, tiba-tiba seseorang muncul di depan Dhruva. Orang itu adalah Narada yang bijaksana.

"Anak kecil, sedang apa kau malam-malam begini berada di tengah hutan?" tanya Narada.
Lalu Dhruva menceritakan keinginannya untuk bertemu Dewa Wishnu. Kepala Narada mengangguk-angguk begitu cerita Dhruva selesai.
"Kalau begitu, ikutlah denganku," kata Narada kemudian.
Sejak saat itu, Dhruva mengikuti Narada.

Narada mengajari Dhruva berdoa dan bertapa. Dhruva sangat tekun belajar bertapa. Ia duduk tak bergerak di atas batu, menutup matanya, kemudian memusatkan pikiran pada satu hal, yaitu Dewa Wishnu.

Suatu hari, terdengarlah suara, "Anaklku Dhruva, aku ada di sini."
Dhruva membuka matanya. Di depan Dhruva, berdirilah seorang laki-laki. Cahaya kemilau menyelimuti tubuh laki-laki itu. Saat itu juga Dhruva tahu bahwa doanya terkabul. Laki-laki itu adalah Dewa Wishnu. Dhruva sangat gembira.

"Anakku," kata Dewa Wishnu. "Kau sudah melakukan segala hal agar bisa bertemu denganku. Kau sudah memegang teguh keinginan itu, dan mengatasi semua rintangan yang menghadangmu. Nah, sekarang apa yang kau inginkan setelah bertemu denganku?"

"Dewa, saya sangat merindukan seorang ayah. Ibu saya berkata bahwa Dewa Wishnu-lah ayah yang terbaik di dunia ini. Saya ingin selalu dekat dengan Dewa," jawab Dhruva. "Selain itu, saya ingin Ibu saya kembali ke istana. Saya ingin Ibu saya bahagia, Dewa."
"Baiklah," sahut Dewa Wishnu. "Ibumu akan kembali ke istana, dan kau akan selalu dekat denganku."

Lalu Dewa Wishnu mengubah Dhruva menjadi sebuah bintang yang amat terang, dan meletakkannya di langit.

Beberapa saat setelah Dhruva menjadi Bintang Kutub, datanglah utusan istana untuk menjemput Ratu Suniti, Ibu dhruva. Raja Uttanapada sudah mengetahui kedengkian Suruchi. Ratu Suniti pun kembali ke istana.

Bila malam tiba, Ratu Suniti selalu menyempatkan diri untuk melambaikan tangan ke arah Bintang Kutub, yang kemudian diketahuinya merupakan penjelmaan dari Dhruva. Dhruva pun membalas lambaian tangan itu dengan kerlipan yang indah.

Bintang Kutub itu tak pernah berpindah, tak seperti bintang-bintang lain yang selalu bergiliran untuk muncul di langit. Bintang Kutub itu ada sepanjang tahun, sebagai lambang keinginan yang begitu kuat, yaitu keinginan Dhruva bertemu dengan Dewa Wishnu.

Rabu, 24 Februari 2010

Titanic "My Heart Will Go On"




My Heart Will Go On

Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on

Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on

Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on

Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're gone

Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go on

Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on

You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
We'll stay forever this way
You are safe in my heart
And my heart will go on and on

Selasa, 23 Februari 2010

Little Star - Semua Rasa



Ku menanti dalam waktu
Yang takkan pernah berhenti
Ku sadari hidup ini
Hanya untuk sementara

Ku hanya dapat bermimpi
Tanpa sadar ku sadari
Hingga akhir hidup ini
Hanya kau yang bersamaku

Reff :
Semua Rasa cinta
Menghilang entah kemana
Haruskah kisah kita
Menghilang juga

Haruskah rasa perih
Menyatu dengan hatiku
Haruskah kisah kita menghilang juga

Senin, 22 Februari 2010

Dalam Khayalanku

Aku mengagumi dia udah lima bulan. Nama ku Miftha. Aku duduk d kelas 9 SMP N 1 Purwokerto. Aku punya sahabat namanya Avaysha.. Kita berdua uda sahabatan satu tahun sejak kita duduk bareng di kelas 8 dulu. Jujur uda 5 bulan nE aku suka sama kakak Avaysha yang duduk di kelas 2 SMA. Oktava namanya. Entah aku bingung apa yang membuatku tertarik dengan dirinya. Dia banyak di kagumi banyak cewek. Dari tatanan bahasa tubuhnya, aku menilai k Oktava itu cowok yang cool. Wajarlah kalau banyak sekali cewek yang naksir dia. Tapi ku sLalu sedih kLo inget tentang penyakitnya. Dia punya tumor di paha kirinya. Padahal dia seorang drummer. Dari dulu orang tuanya selalu menyuruh dia untuk operasi, namun ia selalu menolak dengan alas an tak ingin menyusahkan orangtuanya. Itu yang semakin membuatku kagum padanya.
Sudah dua bulan ini aku dekat dengan k Oktava. Betapa senangnya hatiku. Tapi ku sadar, sekarang k Oktava lagi jadian sama k Farla. Aku gak boleg ganggu hubungan mereka. Apalagi kata Avaysha mereka uda 6 bulan jadian.
Aku menceritakan semua perasaanku pada Avaysha. Dan aku selalu bilang klo k Oktava nggak mungkin suka sama aku. Tapi Avaysha selalu menyakinkanku. Hampir setiap hari aku menanyakan kabar k Oktava sama Sha. Termasuk hari ini.
“ Gimana kabar k Oktava ? “ tanyaku
“ Baik-baik aja kok. “ jawab Sha. Ia tersenyum padaku. “ Oia, hari minggu kamu main ke tempatku ya ? “ Lanjutnya
“ Hah emang ada pa ? “
“ Nggak apa-apa, Cuma kemarin nenekku tanyain kamu. Abisnya kamu jarang main ke tempatku. Aku…terus yang main ke rumahku. “ jawab Sha
“ Oh ya. Hari Minggu aku ke tempatmu deh ! “
“ Oce. Ntar aku sediain makanan yang banyak ! Hhe. Mau naik pa Mif ? “
“ Nggak tau paling naik angkot. Kalau Minggu Papa sama Mama pasti pergi. Jadi nggak ada yang nganterin. MAnk kamu mau jemput ? “
“ Ye ! jemput pake apaan? Ngesot ? Kan tau sendiri aku belum boleh naik motor. Jempuk k Oktava aja ya ? Hhe “ ledek Sha.
“ Eh jangan! Eh amin kalau k Oktavanya mau. Hhe”
“ Hallah bilang ja pengen…” goda Sha.
“ Hhe. Ya udah aku ke kelas dulu ya. Kayaknya bentar lagi ada guru.
“ Iya Mif. Ntar biasa pulang bareng ya ?”
“ Ok ! “ jawabku sambil melambaikan tangan pada Sha.

***

Minggu pagi sekitar pukul 11.00 aku naik angkot jurusan rumah Sha. Setelah menempuh waktu sekitar setengah jam, aku turun di pertigaan jalan. Maklum rumahku dengan Sha memang terkesan sangat jauh. Untuk sampai di rumah Sha, aku harus berjalan 300 meter lagi.
Di tengah perjalanan, aku mendengar deruan suara-suara motor dan gelak tawa. Dan saat aku menoleh ke belakang ternyata itu gerombolan anak-anak band k Oktava. Nama band k Oktava Little Star. Memang dari namanya itu terkesan sangat childish banget. Tapi bagiku itu nama yang unik.
Saat berjalan melewati arahku, k Oktava tersenyum ramah kepadaku. Aku membalas senyumnya, apalagi di tambah lesung pipinya. “Duch ! gantengnya …” pikirku. Lalu k Oktava pun kembali berjalan.
Kini aku telah sampai di gerbang rumah Sha. Sudah ku duga sebelumnya, ternyata di rumah Sha begitu ramai dengan kedatangan teman-teman k Oktava. Aku mulai memasuki halaman rumah Sha. Hatiku dag-dig-dug, nafasku naik turun, dan keringatku bercucuran seraya di terpa hujan. Aku tau, itu karma aku malu sama k Oktava dan teman-temannya. Yang sedang asyik tertawa ria di teras rumah.
“ Assalammu’alaikum. “ itu kata – kata yang prtama keluar dari mulutku. Gelak tawa itu pun terhenti.
“ Wa’alaikum salam. Eh Miftha, cari Sha ya ?” jawab k Oktava ramah. Gelak tawa kembali ramai memecahkan kesunyian yang sempat terpecah tadi.
“ Iya k. Sha nya ada ?” tanyaku.
“ Sebentar ya, aku pangil dulu.. “ jawab k Oktava lagi.
Beberapa saat kemudian Sha keluar lewat pintu samping. Ia memberiku kode agar aku lewat pintu samping. Aku pun mengikutinya.
Aku menuju kamar Sha. Di kamar, kami asyik mengobrol ria. Tiba-tiba pintu kamar Sha seperti ada yang mengetuk. Ternyata itu k Oktava. Ia tersenyum ramah padaku. K Oktava mengajak Sha keluar kamar. Aku menunggu mereka sambil membaca novel yang ku bawa dari rumah. Setelah cukup lama mereka terjangkit obrolan yang menurutku serius, tiba-tiba k Oktava dating dan menghampiriku. Hatiku terasa di kejar sesuatu. K Oktava duduk di sebelahku.
“ Miftha. Boleh nggak aku minta tolong ?” tanyanya.
“ Bo, boleh k.” jawabku gugup.
“ Kamu mau kan temenin Sha beli bunga, buat k Farla.”
Hatiku terasa hilang, sakit, tertusuk, pecah ! Apa beli bunga? Buat k Farla. Andai k Oktava tau perasaanku sekarang. Hatiku sakit, pengen rasanya aku nangis terus di depan k Oktava sekarang juga. Dengan berat aku menjwab.
“ Iya k. “ jawabku
“ Makasih ya ! “ ucap k Oktava kegirangan.
Aku dan Sha mengelilingi took bunga yang beranjak dua kilometer dari rumah Sha. Kita pergi jalan kaki. Di jalan Sha terus saja menghiburku. Ia tak ingin melihatku sedih. Karna Sha pasti tau perasaanku.
“ Sha, bunga pesanan k Oktava pa ? “ tanyaku.
“ Mawar. “ jawab Sha sambil terus berjalan.
“ Mawar kan lambing kesetiaan.” Ucapku lirih.
“ Betul ! Duch ku minta maaf ya Tha. Lagian k Oktava bego banget sih pake ngajakin kamu. Coba kalo dia ta…” belum selesai Sha ngomong, aku memotongnya.
“ Nggak apa-apa. Asal k Oktava seneng kok.”
Berkrliling kita mencari, mawar itu tak juga aku dapetin. Karna hari ini stok mawar di took bunga itu habis. Sebagai gantinya, aku dan Sha membeli satu paket bunga aneka macam yang warna warni. Setelah bunga itu d bungkus manis dengan hiasan pita di bagian tangkainya, aku dan Sha pun pulang.
Setelah sampai di rumah, K Oktava meminta bunga itu. Saat itu juga k Farla dateng. Namun teman-teman band k Oktava sudah pulang. K Oktava menyuruh k Farla masuk, lalu k Oktava berjalan pelan menuju k Farla dengan menyembunyikan bunga itu di balik badannya. Betapa romantisnya k Oktava memberi bunga itu. Kakihya berlutut, tangannya memengang bunga itu di julurkan ke k Farla. Aku sangat iri melihatnya. Saat itu aku bener-bener pengen nangis. Apalagi semua itu terjadi di depan mata aku. Hikz !
Sha menyuruhku untuk masuk ke kamar saja. Ia tak ingin melihatku semakin sedih.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 sore.
“ Sha, aku pulang ya .” tanyaku.
“ Yah kok pulang sih .” kata Sha.
“ Mau ku anterin ? “. Tiba-tiba k Oktava muncul dan menawarkanku untuk pulang bersamanya. Aku terus menolak. Aku malu. Walau sebenernya, “ PENGET BANGET !!!”. Namun ternyata kata-kataku kalh dengan kata-kata k Oktava. Aku pun mengalah, dan akhirnya, AKU PULANG BARENG K OKTAVA !

***
Di jalan aku terus tertawa sama k Oktava. Betapa senangnya aku saat itu. Aku baru tau ternyata k Oktava itu orangnnya asyik.
“ Uda kenal lama ya sama Sha ?” tanya k Oktava
“ Ehm lumayan. “ jawabku.
“ Dia anaknya gimana kalau di sekolah ? “
“ Iya gitu dewh. Hhe”
“ Kalau dia nakal, jitak aja ! Hhe”
“ Ye! angan, ntar Miftha di marahi lagi dama k Oktava. Hhe”
“ Hhahaha ! “ Kami kembali tertawa ria.
Selang waktu berlalu. Aku merasa saat itu terasa begitu cepat. Rasanya sebentar banget aku di antern k Oktava. Karna telah sampai di rumahku, aku turu dari motor REVO k Oktava.
“ Makasih banget ya k.”
“ Iya nggak apa-apa. Sebagai ganti tadi Miftha uda mau nemenin Sha. Ikhlas kan ? “ ledek k Oktava.
“ Yee! Ikhlas donk. Mau mampir dulu kak.?”
“ Kirain. Oh nggak aku mau langsung latihan band. Tadi anak-anak lagi nungguin di panti. Doain bandnya sukses ya !”
“ Selalu k. Hhe”
“ Makasih Mif. Ya uda bye Miftha.”
“ Bye jga k. Hati-hati di jalan ya. Assalammu’alaikum.”
“ Ya. Wa’alaikumsalam.”
K Oktava pun pergi meninggalkan rumahku.

***
Malamnya di kamar, aku terus senyum-senyum sendiri. Aku lalu beranjak mengadah ke langit. Aku melihat ribuan bintang di langit. Aku menuangkan semua isi hatiku saat itu.

Bintang, tadi aku pulang di anterin k Oktava. Aku seneng banhet. Tapi aku sadar, aku hanya bisa memendam perasaan ini. Aku tau semua yang aku khayalin selama ini bareng k Oktava nggak mungkin terjadi.
Bintang, tadi aku liyat k Oktava ngasih bunga ke k Farla. K Oktava ngasihnya romantis banget. Tapi aku tau itu semua tak mungkin terjadi sama aku. Tapi apa aku salah memendam perasaan ini terus. Lagian nggak apa-apa kok kalau emang hatiku yang sakit bisa bikin k Oktava seneng.....

Mataku terpejam. Aku tertidur.
Aku akan tetap menyimpan perasaanku ini. Walau aku tau ini salah. Apa k Oktava tau? Apa k Oktava ngerasain hal yang sama kaya aku? Mungkin itu semua akan terjadi. Tapi hanya dalam mimpiku. Dalam khayalanku. Menunggu k Oktava menyayangiku...
SeLalu M'nunggu...

Dalam Khayalanku

( Miftha telah lama mengagumi kakak sahabatnya yang bernama Oktava. Sahabatnya itu bernama Avaysha. Menanyakan kabar Oktava, itu yang biasa ia lakukan. Seperti halnya hari ini, mereka duduk berdua di depan kelas Avaysha 9D. )

Miftha : “ Gimana kabar k Oktava ? “ tanyaku
Avaysha : “ Baik-baik aja kok. Oia, hari Minggu kamu main ke tempatku ya ? “
Miftha :“ Hah emang ada pa ? “
Avaysha :“ Nggak apa-apa, Cuma kemarin nenekku tanyain kamu. Abisnya kamu jarang
main ke tempatku. Aku…terus yang main ke rumahku. “
Miftha : “ Oh ya. Hari Minggu aku ke tempatmu deh ! “
Avaysha : “ Oce. Ntar aku sediain makanan yang banyak ! Hhe. Mau naik pa Mif ? “
MIftha : “ Nggak tau paling naik angkot. Kalau Minggu Papa sama Mama pasti pergi. Jadi nggak ada yang nganterin. Mank kamu mau jemput ? “
Avaysha : “ Ye ! jemput pake apaan? Ngesot ? Kan tau sendiri aku belum boleh naik motor. Jemput Ka Oktava aja ya ? Hhe “ ( Meledek )
Miftha : “ Eh jangan! Eh amin kalau k Oktavanya mau. Hhe”
Avaysha :“ Hallah bilang ja pengen…” ( Menggoda )
Miftha :“ Hhe. Ya udah aku ke kelas dulu ya. Kayaknya bentar lagi ada guru.
Avaysha :“ Iya Mif. Ntar biasa pulang bareng ya ?”
Miftha :“ Ok , Bye! “ ( Melambaikan tangan )
***
( Minggu pagi, Miftha ke rumah Avaysha naik angkot. Saat ia sampai di tempat tujuan, ia kaget karena banyak teman-teman Oktava yang sedang bercanda gurau di teras rumah. )

Miftha :“ Assalammu’alaikum.
Oktava : “ Wa’alaikum salam. Eh Miftha, cari Sha ya ?” ( Ramah)
Miftha :“ Iya k. Sha nya ada ?”
Oktava :“ Sebentar ya, aku pangil dulu. “ ( Berdiri dan masuk ke dalam rumah )

( Beberapa saat kemudian Sha keluar lewat pintu samping. Ia memberi Miftha kode agar ia lewat pintu samping. Miftha pun mengikutinya. Dan menuju kamar Avaysha. Selang beberapa lama ada yang mengetuk pintu yang tak lain adalah Oktava. Ia tersenyum pada keduanya. )

Oktava : “ Sha, keluar sebentar donk. “
Avaysha : ( Menoleh Miftha ) “ Bentar ya Mif. “
Miftha : ( Tersenyum ) “ Ia nggak apa – apa. “
Oktava : “ Bentar ya, Mif. “

( Avaysha dan Oktava pergi keluar kamar )
Oktava : “ Sha tolongin aku donk, aku lagi ada masalah sama Farla”
Avaysha : “ Hah ? Terus apa yang mesti aku lakuin ?”
Oktava : “ Tolong beliin bunga ya, please....” ( Memohon )
Avaysha : “ Hah ? Sendiri ? Nggak ah. Kakak aja sana sendiri. “
Oktava : ( Melirik Miftha ) “ Minta temenin Miftha”
Avaysha : “ Hah ? Nggak ! Nggak enak Ka.”
Oktava : “ Aku yang ngomong.” ( Pergi meninggalkan Avaysha dan mendekati Miftha )

Oktava :“ Miftha. Boleh nggak aku minta tolong ?”
Miftha : “ Bo, boleh k.” ( Gugup )
Oktava :“ Kamu mau kan temenin Sha beli bunga, buat k Farla.”
Miftha : ( Dengan berat hati menjawab ) “ Iya Ka. “
Oktava : ( Kegirangan )“ Makasih ya ! “

( Miftha dan Avaysha berjalan mengelilingi toko bunga. “

Miftha : “ Sha, bunga pesanan k Oktava pa ? “
Avaysha :“ Mawar. “ ( Sambil terus berjalan )
Miftha :“ Mawar kan lambang kesetiaan.” ( Lirih )
Avaysha :“ Betul ! Duch ku minta maaf ya Tha. Lagian k Oktava bego banget sih pake ngajakin kamu. Coba kalo dia ta…”
Miftha : ( Memotong pembicaraan ) “ Nggak apa-apa. Asal k Oktava seneng kok.”

( Mereka kembali berkeliling. Namun bunga mawar tidak di temukan, karena hari ini stok habis. Sebagai gantinya mereka membeli sepaket bunga warna-warni, dan di bungkus manis dengan hiasan pita lucu pada bagian tangkainya. Setelah itu mereka pulang. Dan Farla telah berada disana bersama Oktava. Melihat kedatangan Miftha dan Avaysha, Oktava mendekati.)

Oktava : “ Mana mawarnya? “
Avaysha : “ Stoknya lagi abis, aku ganti paket bunga ini .”( Menyodorkan bunga ).
Oktava : “ Ya udah nggak apa-apa. Makasih adikku sayang.”
Avaysha : “ Hmm....”
Oktava : ( Melirik Miftha ) Aduh maaf ta Mif, Miftha jadi ikut. Makasih ya.”
Miftha : Iya nggak apa-apa kok Ka.”

( Oktava pergi meninggalkan kedua sahabat itu dan pergi mendekati Farla, dengan menyembunyikan paket bunga itu di balik badannya.)

Farla : “ Apa itu di balik badan kamu ?”
Oktava : ( Berlutut, dan menyodorkan bunga ) “ Maafin aku ya, Far. Please...”
Farla : ( Menerima bunga itu ) “ Makasih, Va. Aku udah maafin kamu kok. Aku tau itu semua salahku.
Oktava : “ Makasih Far. “ ( Mencium kening Farla ) “ Aku sayang kamu.”

( Di dalam kamar, Avaysha terus menghibur Miftha.)

Avaysha : “ Udah, Mif. Sabar ia.”
Miftha : ( Mengusap air matanya ) “ Aku nggak apa-apa ko Sha. Kan Ka Oktava seneng.”

( Lama waktu berlalu. Miftha melirik jam tangannya. Jam 4 sore. )

Miftha :“ Sha, aku pulang ya .”
Avaysha :“ Yah kok pulang sih .”
Oktava : ( Tiba-tiba muncul ) “ Mau ku anterin ? “.
Miftha : “ Hah nggak Ka. Nggak usah ngerepotin. “
Oktava : “ Udah ayo ikut aja.”
Avaysha : “ Iya sana ikut aja.”
Miftha : ( Melotot geli ) “ Hugh ! Awas ya ! “
Oktava : “ Jadi nggak ni ?”
Miftha : “ Iya udah Ka.”
***

( Di jalan mereka saling bercanda ria. )
Oktava : “ Uda kenal lama ya sama Sha ?”
Miftha : “ Ehm lumayan. “ jawabku.
Oktava : “ Dia anaknya gimana kalau di sekolah ? “
Miftha : “ Iya gitu dewh. Hhe”
Oktava : “ Kalau dia nakal, jitak aja ! Hhe”
Miftha :“ Ye! angan, ntar Miftha di marahi lagi dama k Oktava. Hhe”
Oktava : “ Hhahaha ! “

( Selang waktu berlalu. Mereka sampai di tempat tujuan yaitu rumah Miftha.)

Miftha : “ Makasih banget ya k.”
Oktava :“ Iya nggak apa-apa. Sebagai ganti tadi Miftha uda mau nemenin Sha. Ikhlas kan ? “ ( Meledek )
Miftha : “ Yee! Ikhlas donk. Mau mampir dulu kak.?”
Oktava : “ Kirain. Oh nggak aku mau langsung latihan band. Tadi anak-anak lagi nungguin di panti. Doain bandnya sukses ya !”
Miftha : “ Selalu k. Hhe”
Oktava : “ Ya udah. Bye Miftha. “
Miftha : “ Bye jga k. Hati-hati di jalan ya. Assalammu’alaikum.”
Oktava :“ Ya. Wa’alaikumsalam.”( Mengegas motornya.)

***
( Malamnya di kamar, Miftha senyum-seyum sendiri sejak kejadian tadi . Dia kini berada di dekat jendela dan mengadah ke langit. Ia melihat ribuan bintang di langit. Ia menceritakan semuanya pada bintang di langit. )

Miftha : Bintang, tadi aku pulang di anterin k Oktava. Aku seneng banhet. Tapi aku sadar, aku hanya bisa memendam perasaan ini. Aku tau semua yang aku khayalin selama ini bareng k Oktava nggak mungkin terjadi.
Bintang, tadi aku liyat k Oktava ngasih bunga ke k Farla. K Oktava ngasihnya romantis banget. Tapi aku tau itu semua tak mungkin terjadi sama aku. Tapi apa aku salah memendam perasaan ini terus. Lagian nggak apa-apa kok kalau emang hatiku yang sakit bisa bikin k Oktava seneng.....

( Matanya terpejam. Ia tertidur. Namun ia tetap teguh pada khayalannya yaitu menunggu hati Oktava menyambutnya. )

Dalam Khayalanku


( Miftha telah lama mengagumi kakak sahabatnya yang bernama Oktava. Sahabatnya itu bernama Avaysha. Menanyakan kabar Oktava, itu yang biasa ia lakukan. Seperti halnya hari ini, mereka duduk berdua di depan kelas Avaysha 9D. )

Miftha : “ Gimana kabar k Oktava ? “ tanyaku
Avaysha : “ Baik-baik aja kok. Oia, hari Minggu kamu main ke tempatku ya ? “
Miftha :“ Hah emang ada pa ? “
Avaysha :“ Nggak apa-apa, Cuma kemarin nenekku tanyain kamu. Abisnya kamu jarang
main ke tempatku. Aku…terus yang main ke rumahku. “
Miftha : “ Oh ya. Hari Minggu aku ke tempatmu deh ! “
Avaysha : “ Oce. Ntar aku sediain makanan yang banyak ! Hhe. Mau naik pa Mif ? “
MIftha : “ Nggak tau paling naik angkot. Kalau Minggu Papa sama Mama pasti pergi. Jadi nggak ada yang nganterin. Mank kamu mau jemput ? “
Avaysha : “ Ye ! jemput pake apaan? Ngesot ? Kan tau sendiri aku belum boleh naik motor. Jemput Ka Oktava aja ya ? Hhe “ ( Meledek )
Miftha : “ Eh jangan! Eh amin kalau k Oktavanya mau. Hhe”
Avaysha :“ Hallah bilang ja pengen…” ( Menggoda )
Miftha :“ Hhe. Ya udah aku ke kelas dulu ya. Kayaknya bentar lagi ada guru.
Avaysha :“ Iya Mif. Ntar biasa pulang bareng ya ?”
Miftha :“ Ok , Bye! “ ( Melambaikan tangan )
***
( Minggu pagi, Miftha ke rumah Avaysha naik angkot. Saat ia sampai di tempat tujuan, ia kaget karena banyak teman-teman Oktava yang sedang bercanda gurau di teras rumah. )

Miftha :“ Assalammu’alaikum.
Oktava : “ Wa’alaikum salam. Eh Miftha, cari Sha ya ?” ( Ramah)
Miftha :“ Iya k. Sha nya ada ?”
Oktava :“ Sebentar ya, aku pangil dulu. “ ( Berdiri dan masuk ke dalam rumah )

( Beberapa saat kemudian Sha keluar lewat pintu samping. Ia memberi Miftha kode agar ia lewat pintu samping. Miftha pun mengikutinya. Dan menuju kamar Avaysha. Selang beberapa lama ada yang mengetuk pintu yang tak lain adalah Oktava. Ia tersenyum pada keduanya. )

Oktava : “ Sha, keluar sebentar donk. “
Avaysha : ( Menoleh Miftha ) “ Bentar ya Mif. “
Miftha : ( Tersenyum ) “ Ia nggak apa – apa. “
Oktava : “ Bentar ya, Mif. “

( Avaysha dan Oktava pergi keluar kamar )
Oktava : “ Sha tolongin aku donk, aku lagi ada masalah sama Farla”
Avaysha : “ Hah ? Terus apa yang mesti aku lakuin ?”
Oktava : “ Tolong beliin bunga ya, please....” ( Memohon )
Avaysha : “ Hah ? Sendiri ? Nggak ah. Kakak aja sana sendiri. “
Oktava : ( Melirik Miftha ) “ Minta temenin Miftha”
Avaysha : “ Hah ? Nggak ! Nggak enak Ka.”
Oktava : “ Aku yang ngomong.” ( Pergi meninggalkan Avaysha dan mendekati Miftha )

Oktava :“ Miftha. Boleh nggak aku minta tolong ?”
Miftha : “ Bo, boleh k.” ( Gugup )
Oktava :“ Kamu mau kan temenin Sha beli bunga, buat k Farla.”
Miftha : ( Dengan berat hati menjawab ) “ Iya Ka. “
Oktava : ( Kegirangan )“ Makasih ya ! “

( Miftha dan Avaysha berjalan mengelilingi toko bunga. “

Miftha : “ Sha, bunga pesanan k Oktava pa ? “
Avaysha :“ Mawar. “ ( Sambil terus berjalan )
Miftha :“ Mawar kan lambang kesetiaan.” ( Lirih )
Avaysha :“ Betul ! Duch ku minta maaf ya Tha. Lagian k Oktava bego banget sih pake ngajakin kamu. Coba kalo dia ta…”
Miftha : ( Memotong pembicaraan ) “ Nggak apa-apa. Asal k Oktava seneng kok.”

( Mereka kembali berkeliling. Namun bunga mawar tidak di temukan, karena hari ini stok habis. Sebagai gantinya mereka membeli sepaket bunga warna-warni, dan di bungkus manis dengan hiasan pita lucu pada bagian tangkainya. Setelah itu mereka pulang. Dan Farla telah berada disana bersama Oktava. Melihat kedatangan Miftha dan Avaysha, Oktava mendekati.)

Oktava : “ Mana mawarnya? “
Avaysha : “ Stoknya lagi abis, aku ganti paket bunga ini .”( Menyodorkan bunga ).
Oktava : “ Ya udah nggak apa-apa. Makasih adikku sayang.”
Avaysha : “ Hmm....”
Oktava : ( Melirik Miftha ) Aduh maaf ta Mif, Miftha jadi ikut. Makasih ya.”
Miftha : Iya nggak apa-apa kok Ka.”

( Oktava pergi meninggalkan kedua sahabat itu dan pergi mendekati Farla, dengan menyembunyikan paket bunga itu di balik badannya.)

Farla : “ Apa itu di balik badan kamu ?”
Oktava : ( Berlutut, dan menyodorkan bunga ) “ Maafin aku ya, Far. Please...”
Farla : ( Menerima bunga itu ) “ Makasih, Va. Aku udah maafin kamu kok. Aku tau itu semua salahku.
Oktava : “ Makasih Far. “ ( Mencium kening Farla ) “ Aku sayang kamu.”

( Di dalam kamar, Avaysha terus menghibur Miftha.)

Avaysha : “ Udah, Mif. Sabar ia.”
Miftha : ( Mengusap air matanya ) “ Aku nggak apa-apa ko Sha. Kan Ka Oktava seneng.”

( Lama waktu berlalu. Miftha melirik jam tangannya. Jam 4 sore. )

Miftha :“ Sha, aku pulang ya .”
Avaysha :“ Yah kok pulang sih .”
Oktava : ( Tiba-tiba muncul ) “ Mau ku anterin ? “.
Miftha : “ Hah nggak Ka. Nggak usah ngerepotin. “
Oktava : “ Udah ayo ikut aja.”
Avaysha : “ Iya sana ikut aja.”
Miftha : ( Melotot geli ) “ Hugh ! Awas ya ! “
Oktava : “ Jadi nggak ni ?”
Miftha : “ Iya udah Ka.”
***

( Di jalan mereka saling bercanda ria. )
Oktava : “ Uda kenal lama ya sama Sha ?”
Miftha : “ Ehm lumayan. “ jawabku.
Oktava : “ Dia anaknya gimana kalau di sekolah ? “
Miftha : “ Iya gitu dewh. Hhe”
Oktava : “ Kalau dia nakal, jitak aja ! Hhe”
Miftha :“ Ye! angan, ntar Miftha di marahi lagi dama k Oktava. Hhe”
Oktava : “ Hhahaha ! “

( Selang waktu berlalu. Mereka sampai di tempat tujuan yaitu rumah Miftha.)

Miftha : “ Makasih banget ya k.”
Oktava :“ Iya nggak apa-apa. Sebagai ganti tadi Miftha uda mau nemenin Sha. Ikhlas kan ? “ ( Meledek )
Miftha : “ Yee! Ikhlas donk. Mau mampir dulu kak.?”
Oktava : “ Kirain. Oh nggak aku mau langsung latihan band. Tadi anak-anak lagi nungguin di panti. Doain bandnya sukses ya !”
Miftha : “ Selalu k. Hhe”
Oktava : “ Ya udah. Bye Miftha. “
Miftha : “ Bye jga k. Hati-hati di jalan ya. Assalammu’alaikum.”
Oktava :“ Ya. Wa’alaikumsalam.”( Mengegas motornya.)

***
( Malamnya di kamar, Miftha senyum-seyum sendiri sejak kejadian tadi . Dia kini berada di dekat jendela dan mengadah ke langit. Ia melihat ribuan bintang di langit. Ia menceritakan semuanya pada bintang di langit. )

Miftha : Bintang, tadi aku pulang di anterin k Oktava. Aku seneng banhet. Tapi aku sadar, aku hanya bisa memendam perasaan ini. Aku tau semua yang aku khayalin selama ini bareng k Oktava nggak mungkin terjadi.
Bintang, tadi aku liyat k Oktava ngasih bunga ke k Farla. K Oktava ngasihnya romantis banget. Tapi aku tau itu semua tak mungkin terjadi sama aku. Tapi apa aku salah memendam perasaan ini terus. Lagian nggak apa-apa kok kalau emang hatiku yang sakit bisa bikin k Oktava seneng.....

( Matanya terpejam. Ia tertidur. Namun ia tetap teguh pada khayalannya yaitu menunggu hati Oktava menyambutnya. )